Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out
« »

22/02/10

Hong Kong dan Sisi Lain Prmuwisma Indonesia

22/02/10
 Ketika saya buka accaunt Faacebook saya, pada beranda aku tertarik untuk membaca note dari sobat facebook aku wina karnie.etelah mendapatkan ijin dari sang empunya artikel akhirnya resmi sudah artikel ini saya posting dalam blog saya.
Menurut saya artikel ini sangat menarik sekali karena ditulis oleh sang pelaku sendiri.Yang setidaknya bisa dijadikan bahan pertimbangan berbagai pihak terkait bagaimana supaya para anak bangsa bisa nyaman untuk mendapatkan peluang pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing tanpa harus pergi kenegara orang.

Motifasi dan tujuan BMI ke Hong Kong tentu bukan seperti sisi lain [buruk] yang mereka alami saat ini, tapi lebih pada usaha peningkatan taraf hidup, kelayakan hidup, baik dari segi ekonomi dan pendidikan. Bukankah kemiskinan dan banyaknya lembaga pendidikan pra sekolah yang bermunculan akhir-akhir ini membuktikan bahwa pendidikan bagi anak sangatlah penting?

Anak merupakan harapan orang tua agar mereka dapat memiliki kemampuan yang baik untuk menghadapi tantangan jaman yang semakin menuntut manusia untuk bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, bersaing dalam memiliki pengalaman, ketrampilan, dan kemampuan. Ketika hal tersebut dapat diperoleh dengan pendidikan, permasalahan yang mendasar seperti tekanan ekonomi dapat menjadi lebih baik. Jadi bukan hal aneh bila banyak para ibu yang memutuskn hijrah ke negara lain demi lapangan kerja dengan gaji besar meskipun menjadi pembantu rumah tangga dan pekerja kasar sekalipun.

Di balik kesuksesan materi yang diraih oleh sebagian TKI/TKW, realita seakan menampar kita. Ada fenomena tragis dan miris yang dialami oleh sebagian TKI kita. Pengkhianatan pihak keluarga, Penyiksaan/penganiayaan, pelecehan seksual, penipuan, putus asa, pembunuhan, hegemoni budaya, lesbian/cinta sejenis sering menjadi permasalahan besar bagi mereka. Sementara orang awam tak sepenuhnya paham betul akan kenyataan dan liku-liku kehidupan TKI/TKW. Kita tidak bisa menutup mata akan kenyataan itu.

Diantara negara tujuan para pengais dollar ini, Hong Kong menjadi salah satu negara tujuan favorit para perempuan Indonesia. Mereka dengan alasan yang berbeda-beda berbondong-bondong ke sana. Selain untuk memperbaiki taraf kehidupan dan ekonomi, ada yang beralasan untuk mengumpulkan modal berwira usaha, membangun rumah, keinginan membahagiakan orang tua, ada juga yang ingin cari biaya supaya bisa sekolah lagi. Tapi dari sekian alasan, kesimpulannya adalah faktor ekonomi yang paling mendominasi.

Masa Pra keberangkatan yang mengendap di pikiran para calon TKW memang berupa mata uang dan sukses menyulap ekonomi. Sebab itu mereka rela berbulan-bulan mengikuti pelatihan di PJTKI, meninggalkan orang-orang terkasih untuk mewujudkan impian mereka. Keluarga, rumah tangga, bahkan harga diri di mata sosial seakan dipertaruhkan untuk itu. Akan tetapi siapa yang bisa memilih akan takdir? Bukankah setiap ada kesuksesan pasti ada juga siluet pahit getir yang menyertainya? Ada yang melaju mulus bak berada di jalan tol, tapi tak sedikit yang harus menjumpai aral melintang di sepanjang jalan. Ketika harus dihadapkan pada sebuah pilihan penyelamatan diri, tak sedikit yang akhirnya terjebak pada anak masalah yang lebih berat. Misalnya, saat TKW/TKI sedang dihadang masalah yang entah itu bermuasal dari keluarga, teman kerja, atau teman dekat/pasangan hidup, mereka yang salah menentukan pilihan, jalan keluar yang dipilih kadang justru pada sebuah lingkaran hitam. Padahal mereka sangat membutuhkan cahaya untuk mencerahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Minimnya psikiater, tokoh agama, bahkan kalaupun ada, hanya sesekali dalam setahun, yang tentu saja keefisienannya tak sebanding dengan jumlah BMI yang sedang bermasalah. Seperti kisah seorang BMI dalam judul Terlanjur Telanjang dan Monster Menakutkan di Tubuhku adalah salah satu contoh nyata, bahkan menjadi suatu tamparan bagi wajah bangsa Indonesia yang nyata belum mampu melindungi dan memberikan kesejahteraan yang layak bagi warganya.

Dengan adanya beberapa fakta yang terangkum dalam buku ini, apakah layak dan tega kita mengatakan itu sebagai kegagalan kerja bagi migrant worker? Adanya pemutusan kontrak kerja secara sepihak oleh majikan mereka [interminate], break contrac, kasus bunuh diri, pergaulan bebas, terkontaminasinya perilaku BMI oleh hegemoni social dan budaya setempat adalah hal yang tak bisa dihindari oleh mereka [perilaku konsumtif mereka, misalnya]dianiaya dan dilecehkan secara seksual oleh majikan. Kalaupun masyarakat menilai itu sebagai kegagalan, maka saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu adalah sukses yang tertunda.

Selama saya berada di Hong Kong, banyak hal saya jumpai dan terekam dalam pita memori saya. Di samping pengalaman menyenangkan, kisah pahit dan getir juga saya jumpai baik secara langsung ataupun tidak langsung yang kisahnya akan saya tuturkan di lembar berikutnya. Harapan saya, ini bisa menjadi wacana bagi para perempuan atau laki-laki Indonesia yang akan berangkat ke LN [Luar Negeri]. Saya berharap dengan sangat agar pemerintah Indonesia benar-benar memperhatikan dan memberikan perlindungan secara maksimal bagi yang biasa mereka beri gelar sebagai Pahlawan Devisa Negara. Mereka sangat menginginkan pemerintah tanggap dengan permasalahan TKI/TKW dan mencarikan solusi terbaik untuk para pahlawan luar biasa itu. Akankah mereka menjadi korban dari

ketidakberdayaan dan kegagalan pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja. sampai kapan pemerintah berhenti merasa bangga telah mengeksploitasi para perempuan yang seharusnya mendampingi suami dan anak-anak mereka saat di rumah? Sampai kapan mereka mendapatkan kelayakan yang selayak-layaknya tanpa harus mengadu nasib mereka di negara yang jauh dari orang-orang yang dicintainya. Ya, kalau mereka mendapatkan sukses yang nyata, bagaimana bila sukses semu yang mereka dapati seperti nasib nirmala Bonet, Ceriyati, Siti Hajar, dan yang seperti saya kisahkan di buku ini? Akankah kita menutup mata?[Wina Karnie]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 

Sahabat Carexs

wibiya widget

Laman

Recent post